• Proyek Talud Pengaman Pantai  Sungai Samak   Diduga Tidak Sesuai Spek

    Head-linenews.com – Belitung. Pembangunan  Talud pengaman pantai di Desa Sungai Samak – Pegantungan, Kecamatan Badau, Belitung patut diduga dikerjakan tidak sesuai spek yang sudah ditentukan.

    Ini terlihat dari semen yang digunakan. Semen yang digunakan adalah bukan semen tipe 5. Kenyataan di lapangan seman yang digunakan adalah semen  merk conch. Begitupun dengan bis beton penahan gelombang tampak ada yang  retak dan ditutupi dengan acian semen.

    Proyek Kementerian Pekerjaan umum dan perumahan rakyat, Direktorat Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Bangka Belitung  itu menelan anggaran Rp. 18.450.000.000,- dari Dana APBN tahun 2024.

    Pembangunan Talud yang membentang sepanjang pantai  sungai samak – Pegantungan  itu dikerjakan oleh PT. Limar Banyu Utama – CV. Putra Jaya Semesta (KSO) dengan konsultan supervisi PT.  Perancang Adhinusa.

    Mirisnya, pelaksana proyek dan pengawas supervisi kompak mengaku sama-sama telah kecolongan terkait penggunaan semen conch untuk pembuatan gorong-gorong. Gorong-berdiameter sekitar 100 cm dengan tinggi 5O cm disusun berdiri sebanyak lima tingkat dibibir  pantai dan lobong gorong-gorong diisi coran semen sebagai penahan gelombang.

    Bahkan terjadi saling tuding tak terelakkan antara pelaksana proyek dan konsultan pengawas supervisi. Konsultan pengawas mengkuatirkan  ada oknum pekerja yang bermain material semen di lapangan. Sayangnya, pihak kontraktor tidak memberi teguran kepada oknum pekerja yang menggunakan semen dibawah tipe 5.  ” Kami kecolongan ” kata konsultan pengawas supervisi Haryono, Senin, (20/05/2024).

    Haryono menambahkan, peristiwa penggunaan semen merk conch saat dirinya   sedang tidak berada ditempat. ” Semen itu sudah dibuang, ada videonya ” kata Haryono.

    Hal senada juga disampaikan mandor proyek Asep.  Asep berdalih kalau pekerja yang mayoritas tenaga luar Belitung mau bekerja tapi tidak ada material semen.  Pekerja mengambil semen dari salah satu toko semen yang berada di Tanjungpandan. ” Mereka mengambil semen, dengan cara utang ” kata Asep.

    Pembangunan talud yang sedang dalam tahap pengerjaan ini  dikerjakan siang dan malam hari. Bahkan berdasarkan informasi dari  seorang pekerja proyek, pekerjaan  hingga pukul 22.00 wib.

    Kepala Satker SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Bangka Belitung,  Agus mengatakan jika semen merk conch tidak dipakai. Terkait keretakan gorong-gorong menurut Agus bukan keretakan pada struktur, tapi akibat muai panas saja. ” Nanti juga akan diisi beton lagi saat disusun di garis pantai ” kata Agus melalui pesan singkat, Rabu, (22/05/2024).

    Agus menambahkan, dan itu kelihatan gak dalam retaknya jadi cuma luar saja karena muai,  biasa dalam beton sering terjadi seperti itu, makanya kalau   di struktur bangunan kadang difinishing/aci lagi.  Bas.

    Penulis : bastiar riyanto
    Editor : Alfareza

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *