• Proyek Situ Kolong Minyak Belitung Timur Diduga Asal Jadi!!

    BELITUNG TIMUR – Lagi, Proyek infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR melalui SNVT PJSA Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menuai sorotan. Pasalnya, proyek pembangunan Situ Konservasi Kolong Minyak di Desa Lalang, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur (Beltim) dengan anggaran Rp. 4.640.000.000,00 (empat miliar enam ratus empat puluh juta rupiah) bersumber dari dana APBN tahun 2023 diduga hasil pekerjaannya tak sesuai harapan.

    Dari hasil pantauan, Minggu (2/6/24), proyek yang dikerjakan oleh CV. Cipta Graha Rahayu dengan konsultan Supervisi PT. Triexnas KSO PT. Gumilang Sejati, mutu dan penampakannya terkesan “Asal asalan”. Hal itu terlihat dari lantai beton bangunan yang tidak rata serta banyaknya acian lantaran untuk menutupi keretakan di sebagian sisi lantai. Demikian juga tiang Cor sebagai tiang penyanggah bangunan, tampak tak maksimal dalam pengerjaannya, sehingga dikuatirkan proyek pekerjaan Situ Konservasi Kolong Minyak di Desa Lalang tak bertahan lama. Kendati pelaksanaannya diklaim sudah selesai pada tahun 2023 lalu, namun material kayu penyanggah masih terpasang tegak di bawah lantai bangunan.

    Warga setempat yang ditemui di lokasi mengakui jika bangunan Proyek Situ Konservasi tersebut telah mengalami keretakan dibeberapa titik pada bagian lantai dan lantai tidak merata sehingga tergenang air. “Di beberapa bagian lantai sudah alami keretakan tapi beberapa waktu lalu sudah di aci (dilapisi semen, red) namun masih tergenang air,” ungkap warga sekitar, yang mengaku nama Dayat, Minggu (2/6/2024).

    Dayat mengungkapkan jika Proyek ini pengerjaannya melewati batas waktu pengerjaan sesuai kontrak selama 240 hari. Dayat juga menyayangkan anggaran besar yang telah dialokasikan, namun kualitas bangunan dinilai jauh dari harapan.

    “Ya, selaku masyarakat tentunya berharap setiap proyek yang dibangun Pemerintah termasuk Situ konservasi ini agar dibangun dengan berkualitas sehingga nantinya betul betul dapat dimanfaatkan dan memberikan manfaat bagi lingkungan serta masyarakat sekitar untuk waktu yang lama,” harapnya.

    Kendati kondisi hasil pekerjaan Proyek Pembangunan Situ Konservasi ini dinilai tak sesuai harapan, pihak SNVT PJSA Babel justru kembali melaksanakan proyek lanjutan pembangunan Situ Konservasi dengan anggaran yang Fantastis sebesar Rp36.846.628.000.00 oleh PT. Mitra Ciasem Raya, dan konsultan Supervisi PT. Tri Exnas KSO PT. Gumilang Sejati.

    Berkaitan dengan hal itu, Kasatker SNVT PJSA Babel, Agus saat dikonfirmasi, Senin (3/5/24) melalui pesan WhatsApp mengklaim jika hasil pekerjaan Proyek Pembangunan Situ Konservasi Kolong Minyak itu sudah sesuai mutu yang diharapkan.

    “Lantai secara keseluruhan rata, kalaupun ada genangan hanya +- 3 titik saja dan tebalnya sdh sesuai kontrak. Tahun 2024 ini lantai tsb akan dipercantik dg keramik/batu alam,” klaim Agus.

    Terkait tiang pancang yang miring dan somplak atau gompel, Agus berdalih jika hal itu tidak berpengaruh terhadap struktur bangunan.

    “Potongan tiang pancang yang gompel (minor) akan diperbaiki sblm masa pemeliharaan berakhir dan hal tsb tidak berpengaruh thd struktur bangunan,” dalihnya.

    Selanjutnya, soal bekisting yang hingga saat ini masih terpasang di bawah lantai bangunan, Agus lagi-lagi berjanji ⁠akan membongkarnya.
    “Bekisting akan dibongkar sblm masa pemeliharaan berakhir, “janjinya.

    Soal informasi pihak Kejati Babel turun ke lapangan, Agus mengatakan jika tim kejati secara berkala turun ke lapangan. “krn pekerjaaan ini di kawal oleh kejati Babel, ” katanya.

    Disinggung soal keterlambatan penyelesaian proyek tersebut, Agus kembali berdalih jika penyelesaian pekerjaannya tepat waktu.
    “Pekerjaan tsb selesai tepat waktu sesuai dengan kontrak/adendumnya.
    Krn ada adendum perpanjangan waktu, sy lupa 1,5 bln atau 2 bln perpanjangannya,” ujarnya.

    Namun saat ditanya dendanya, Agus lagi lagi berkilah jika alasan penambahan waktu itu sudah sesuai peraturan.
    “Yg pasti ada hal diluar kendali kedua belah pihak spt cuaca atau hal lainnya yg diperbolehkan sesuai peraturan,” kata Agus.

    Terkait azas manfaat pembangunan Situ Konservasi Kolong Minyak tersebut, dikatakan Agus untuk penataan kolong/situ, dan menjaga luasan situ serta konservasi sumber daya air.
    “Jadi upaya penyelamatan danau/situ/kolong itu diantaranya mempertahankan luasan/volume tampungan dan fungsinya, ” sebutnya. (tim)

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *