Head-linenews.com, BELTIM – Sudah lebih dari sepekan, misteri nama smelter yang disebut-sebut sebagai penyuplai bahan baku untuk smelter mini di Gantong Belitung Timur, belum terungkap.
Tak hanya itu, hingga saat ini pihak kepolisian bahkan belum menetapkan tersangka dari penggerebekan tersebut. Kapolres Belitung Timur, AKBP. Indra Dalimunte mengaku pihaknya belum bersedia membuka informasi soal nama smelter dan dokumen perusahaan tersebut, dengan alasan masih dalam penyelidikan.
“Nanti saja bang, kalau sudah lengkap. Ini kita klarifikasi dulu soal kelengkapan perijinannya Nanti kalau sudah siap kita rilis,” jawab Kapolres Beltim, pada Jumat (23/8/24) saat diminta nama smelter yang disebut-sebut sebagai penyuplai.
Ditambahkannya bahwa Kasat Reskrim Polres Beltim bahkan sudah sejak Kamis berada di Pangkalpinang guna melakukan penyelidikan soal dugaan kegiatan smelting ilegal ini.
“Kasat Reskrim kita baru pulang dari Pangkalpinang. Sejak dari Minggu sampai Kamis dia di sana. Saya belum dapat laporannya. Nanti kita rilis setelah klarifikasi dari ESDM,” kata Kapolres.
Ditanya soal keberadaan dan status Kiki, seorang warga Bangka yang terindikasi sebagai pemilik dari bisnis pertimahan berupa smelter mini. Kapolres malah membantah dengan menyebut Kiki hanya seorang pekerja yang mengurusi smelter mini tersebut.
“Bukan pemilik, tapi salah satu pekerja,” bantah Kapolres.
AKBP Indra Feri Dalimunthe juga menjelaskan bahwa kasus smleter mini masih dalam proses penyelidikan, dengan didampingi oleh Krimsus Polda Babel.
“Tidak diambil alih Polda babel, tapi kita minta di dampingi agar tidak salah penanganan. Untuk perkara masih polres yang menyelidiki,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.
Sebelumnya diberitakan, Polres Belitung Timur (Beltim) berhasil membongkar bisnis pertimahan ilegal berupa tempat peleburan timah (smelter mini-red) di Dusun Baru, Kecamatan Gantung, Selasa (14/8/24) malam. Diketahui, Polis berhasil mengamankan barang bukti sebanyak 60 karung pasir timah dan 70 batang balok timah.
Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan bahwa ada beberapa nama yang diduga tersangkut dalam bisnis pertimahan ilegal. Bahkan, boss besarnya pun disebut juga berasal dari Sungailiat Bangka bernama KK.
“Anak PND nama ABT. Tangan kanannya RK dan boss sedangkan besarnya itu KK,” ucap sumber tertutup, Sabtu (17/8/24).
“Kalau pengurus di peleburan itu RM,” katanya.
Redaksi