• Masyarakat Pertanyakan Komitmen Kadis PUPR Belitung Terkait Pembongkaran Bahu Jalan Mansyur Air Saga, Bukan Hanya Ditambal Acian Semen

    Head-linenews.com, TANJUNGPANDAN – Pekerjaan pemeliharaan rutin jalan dalam Kecamatan Tanjungpandan (paket XIX) bersumber APBD tahun anggaran 2024 dana insentif fisikal diduga milik CV. Kencana Emas menuai komentar dan sorotan masyarakat.

    Menurut sumber pagu dana, proyek milik DPUPR Kabupaten Belitung ini menelan biaya negara sebesar Rp.102 juta rupiah dengan masa pengerjaan selama 180 hari kalender.

    Salah satu warga R (inisial) mengatakan, Minggu (20/10/24) dari beberapa pengerjaan pemeliharan pada proyek tersebut, salah satu pengerjaan bahu jalan menjadi protes warga.

    Secara padangannya, pengerjaan bahu jalan yang berada dijalan Mansyur, Desa Air Saga, Kabupaten Belitung tersebut diduga kurang layak bahkan menurut dugaannya, komposisi pada mutu beton patut dipertanyakan.

    R katakan, adanya dugaan penggunaan pasir lebih banyak dari pada semen. Menurut masyarakat, Beton bahu jalan yang terlihat sangat putih juga menandakan banyaknya pasir dari semen.

    Adanya beberap hal tersebut, menandakan mutu pada beton bahu jalan tersebut pun tidak tercapai. Pada akhirnya beton yang baru seumur jagung itu mulai tegerus dan batu-batu split/cor sudah muncul dipermukaan. Sehingga padangan warga lokal Ini, beton bahu jalan milik DPUPR Kabupaten Belitung tidak akan berumur lama.

    “Ini lebih banyak pasir dari pada semen. Kalo banyak menggunakan semen keadaan dak mungkin seperti ini,” Kata R sambil menunjuk kebahu jalan tersebut.

    Diabadikan melalui kamera wartawan, fisik pada pembangunan pun terlihat sudah mulai banyak mengalami keretakan yang cukup signifikan, padahal pengerjaan pembangunan ini baru seumur jagung.

    Kepala Dinas (Kadis)PUPR Kabupaten Belitung, Edi Usdianto saat dikonfirmasi beberapa gambar/foto pada pembangunan, Kadis berkomitmen akan membongka dan mengerjakan ulang bangunan tersebut.

    “Waduh pecah-pecah ya. Oke, Kuteruskan ke PPK untuk segera diperbaiki dan bongkar, Terima kasih informasinya,” kata Kadis yang juga disapa Edu ini.

    Pada Selasa (22/10) masyarakat kembali memberikan informasi, bahwa pelaksana mulai melakukan pengerjaan perbaikan. Bukanya dibongkar dan diperbaiki ulang seperti ditegaskan Kepala DPUPR. Bermodalkan satu sak semen, pekerja terlihat hanya melakukan penutupan pori-pori bahu jalan dengan cara menyiram bahu jalan dengan aci semen.

    “Memang ada satu karong semen dibawa pekerja, lalu semen tersebut mereka siram kepermukaan bahu. Jadi kurang lebih seperti dicat dengan semen. Jadi yang katanya Kadis PU mau dibuat ulangnya yang mananya,” Jelas masyarakat kecewa.

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *