• Pemerintahan Desa Keciput Gelar Ritual Muang Jong, Upacara Adat Suku Sawang, Kadis : 66 Kapal Hias antar Jong Ketengah Laut

    Head-linenews.com, KECIPUT – Upacara adat yang dilakukan oleh Suku Sawang di Pulau Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini terus dilakukan secara berkelanjutan oleh Pemerintah Desa Keciput, Kecamatan Sijuk sebagai bentuk rasa syukur dan meminta keselamatan serta kemakmuran yang melimpah ruah.

    Ritual adat merupakan kebiasaan yang sudah melekat pada suatu masyarakat secara turun temurun yang mencerminkan identitas masyarakat tersebut. Diadakannya suatu ritual tidak akan terlepas dari asal-usul yang telah dilalui nenek moyang atau pendahulu.

    Muang Jong adalah ritual adat Suku Sawang, Belitung. Muang Jong terdiri dari kata “Muang (Buang)” dan “Jong (miniatur kapal kecil yang berisi sesajian) yang artinnya sebuah ritual mengarungkan miniatur kapal kecil yang berisi sesajian ketengah laut sebagai wujud rasa bersyukur dan keselamatan dalam mengarungi lautan luas.

    Tradisi muang jong ini dilaksanakan hanya satu tahun sekali, yaitu pada musim peralihan menjelang musim barat sebelum memasuki musim angin barat sekitar bulan September sampai dengan Oktober. Pada musim angin barat, angin akan mulai bertiup kencang dan gelombang laut menjadi tinggi menghujam. Pemilihan waktu pelaksanaan didorong pula faktor kesiapan dan pendanaan.

    Uniknya pada ritual Muang Jong kali ini, jong diantar ketengah laut dengan diiringi 66 kapal hias Pelindo yang merupakan bagian dari rangkain perlombaan.

    Kepala Desa Keciput Pratiwi Perucha kepada media ini, Kamis (10/10/24) mengatakan, ini merupakan bentuk rasa syukur kepada sang pecipta karena kemakmuran lautnya yang selalu terjaga untuk masyarakat sekitar.

    Selain itu, masyarakat Keciput secara garis besar adalah nelayan sebagai matapencahariannya.

    “Ritual ini merupakan bentuk rasa syukur kepada sang pencipta karena lautnya. Selain itu, notabene masyarakat Keciput ialah nelayan. Sehingga tujuan ritual ini juga bentuk meminta keselamatan nelayan dan kemurahan rejeki yang ada dari laut itu sendiri,” Kata Kades yang juga disapa Ocha ini.

    Ia berharap diwaktu mendatang, ritual adat muang jong ini bisa lebih meriah lagi dari tahun ini. Sehingga masyarakat diluar dari desa Keciput pun nantinya akan kesini melihat adat ritual muang jong ini.

    “Semoga diwaktu mendatang, ritual muang jong ini bisa masuk dalam salah satu event pariwisata yang layak dilihat dan dikunjungi saat perayaannya tiba. Sehingga harapan kami, wisatawan ke Belitung mulai dari lokal hingga mancanegara bertandang untuk melihat adat muang jong ini,” Katanya.

    Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pariwisata Belitung Annyta SP. M.IL mengapresiasi kegiatan tersebut. Kegiatan yang digelar selama sepuluh hari dan puncak acara hari ini bukanlah perkara yang gampang.

    “Selama sepuluh hari, kawan-kawan dari Karang Taruna desa Keciput dibawah kepemimpinan Kepala desa bukanlah perkara yang mudah. Dengan bajet yang minim mereka mampu menyelenggarakan event ini, itu luar biasa. Karena ini merupakan salah satu aktraksi menarik benar-benar untuk kita saksikan,” Tukas Kadis Pariwisata.

    Annyta katakan, muang jong ini layak untuk masuk dalam salah satu kalender event Pariwisata Kabupaten Belitung.

    “Kita melihat acara ini konsisten dilaksanakan dari tahun ketahun ditanggal yang sama dan bulan yang sama. Selain itu event ini dari tahun ketahun terlihat banyak peningkatan dan kemajuan dalam penyajian acaranya, sehingga event muang jong ini bisa kita masukkan dalam kalender event Pariwisata Belitung,” Ungkap Annyta

    Editor : K4c//

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *